Senin, 30 November 2015

TUGAS SIA KE 4




Fraud Tree merupakan skema yang menggambarkan mengenai skema penyimpangan atau kecuranagan yang terjadi dalam suatu managemen atau perusahaan yang diklasifikasikan dari AFCE ( The Association of Certified Fraud Examiners ). Klasifikasinya yaitu : 
A. Laporan Tipuan
Laporan dihubungkan dengan penipuan oeh pihak manajemen. Jika semua orang melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan langsung serta tidak langsung bagi pelakunya. Dengan kata lain, laporan tersebut tidak hanya merupakan alat untuk menyamarkan atau menutupi tindak penipuan. 

Jenis Skema
Presentase Penipuan
Kerugian 
Laporan Tipuan
5
$ 4,250.000
Korupsi 
13
   530.000
Penyalahgunaan Aktiva
85
    60.000

 Tabel diatas menunjukan bahwa laporan tipuan memiliki prosentase yang kecil yaitu hanya 5 persentetapi kerugian yang ditimbulkan dari jenis skema penipuan ini jauh lebih tinggi kerugianya.
Berbagai dasar masalah berikut ini adalah akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya laporan tipuan :
1. Kurangnya Independensi Auditor
KAP pada dasarnya mengaudit pekerjaanya sendiri, resikonya adalah sebagai auditor KAP tersebt tidak akan mengarahkan perhatian pihak manajemen pada berbagai masalah yang terdeteksi yang dapat mempengaruhi secara negatif biaya konsultasi KAP tersebut.
2. Kurangnya Independensi Direktur
 Dewan komisaris yang lebih sehat adalah yang mayoritas komisarisnya merupakan orang luar yang independen dengan integritas dan kualifikasi untuk memahami perusahaan serta merencanakan secara objektif arahnya.
3. Skema Kompensasi Eksekutif yang Meragukan
Survei oleh Thomson Financial mengungkapkan keyakinan besar bahwa para eksejutif telah menyalahgunakan kompensasi berbasis saham. Konsensusnya adalah harus ditawarkan opsi saham yang lebih sedikit daripada yang dilakukan saat ini. Penggunaan opsi saham jangka pendek yang berlebihan untuk memberikan kompensasi kepada para direktur dan eksekutif dapat menyebabkan pemikiran jangka pendek serta berbagai strategi yang ditunjukan untuk menaikan harga saham, dengan membahayakan kesehatan perusahaan dalam jangka panjang.
4. Praktik Akuntansi yang Tidak Tepat
Penggunaan praktik akuntansi yag tidak tepat adalah karakteristik umum dalam berbagai skema laporan keuangan
B. Korupsi 
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan dalam bentuk kolusi kepada pihak luar. Ada 4 jenis korupsi menurut penelitian ACFE :
1. Penyuapan 
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya. Para pejabat bukan hanya bekerja di badan pemerintahan tetapi juga dapat diperusahaan swasta.
2. Hadiah Ilegal
Hadiah ilegal berkaitan dengan permintaan, penawaran, penerimaan atau pemberian sesuatu yang bernilai bisa dalam bentu suatu barang karena tindakan resmi yang dilakukan. 
3. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan terjadi ketika seseorang karyawan melaksanakan kewajibanya tetapi mengatasnamakan pihak ketiga atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan. Jika konflik karnyawan tersebet dapat terjadi tanpa diketahui oleh perusahaan maka hal tersebut dapat menimbulkan kerugian keuangan pada perusahaan dan dapat dikatakan telah terjadi penipuan.
4. Pemerasan secara Ekonomi 
Pemerasan secara ekonomi berkaitan dengan tindakan yang bersifat ancaman, penggunaan tekanan (termasuk sanksi ekonomi) yang oleh dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai.
C. Penyalahgunaan Aktiva
Berbagai aktiva dapat disalahgunakan secara langsung maupun tidak langsung demi keuntungan bagi pihak yang melakukan penipuan. Transaksi yang melibatkan kas, rekening giro, persediaan, pasokan, perlengkapan dan informasi adalah aktiva yang memiliki kemungkinan besar atau resiko yang besar untuk dilakukan penyalahgunaan. Contoh berbagai skema penipuan yang menyalahgunakan aktiva :
1. Pembebanan ke akun beban
Jika terjadi penyalahgunaan aktiva maka akan terjadi ketidakseimbangan antara aktiva dan ekuitas ( persamaan akuntansi dasar ) jika pelaku ingin kejahatanya tidak diketahui maka harus membuat aktiva dan ekuitas tersebut menjadi seimbang. Cara yang paling umum dilakukan untuk menutupi ketidakseimbangan tersebut adalah dengan membebankan aktiva ke akun beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama.
2. Gali Lubang Tutup Lubang (lapping)
Lapping melibatkan penggunaan cek para pelanggan yang diterima untuk pembayaran tagiahan mereka untuk menutupi uang yang sebelumnya dicuri oleh karyawan. Karyawan yang melakukan penipuan ini biasanya beralasan bahwa mereka meminjam uang tersebut dan berencana akan membayarnya di masa mendatang. Perusahaan dapat menghentikan gali lubang tutup lubag dengan secara rutin merotasi karyawan ke berbagai pekerjaan yang berbeda dan memaksa mereka untuk menjadwalkan cuti.
3. Penipuan Transaksi
Berkaitan dengan penghapusan, pengubahan atau tambahantransaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva ke pelaku penipuan. Teknik ini digunakan untuk mengirimkan persediaan kepada pelaku sebagai akibat dari transaksi penjualan tipuan atau pembayaran kembali kas untuk kewajiban palsu. Penipuan dapat sangat berhasil jika dilakukan dalam perusahaan yang mendistribusikan cek gaji karyawan melalui supervisor. Supervisor akan memalsukan tanda tangan karyawan tersebut dan kemudian menguangkan cek gajinya.
   4. Skema Penipuan Komputer
Komputer pada saat ini memiliki peranan yang penting bagi perusahaan karna hal itu komptuter harus mendapat perhatian khusus dari auditor karna mungkin akan terjadi penipuan yangberkaitan dengan penyalahgunaan aktiva melalui berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan penipuan komputeryang banyak ragamnya.
Penipuan komputer meliputi :
1. Pencuriaan, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan  mengubah record atau file yang dapat dibaca oleh komputer.
2. Pencuriaan, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika piranti lunak komputer
3. Pencuriaan atau penggunaan secara tidak sah informasi yang dapat dibaca oleh komputer
4. Pencurian, korupsi, penyalinan secara ilegal atau penghancuran yang disengaja atas piranti lunak komputer
5. Pencurian, penggelapan atau penyalahgunaan piranti keras komputer
Tiap tahap dalam model pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen basis data, dan pembuatan informasi adalah potensi area yang beresiko terjadinya berbagai jeis penipuan komputer.


Dibawah ini saya akan menyajikan penjelasan mengenai COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commision ) yang dibuat oleh swasta untuk menghindari tindak pidana korupsi yang sering terjadi di Amerika. COSO 2013 berisi : 
1. Lingkungan Pengendalian 
Adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Elemen-elemen penting dari lingkungan pengendalian :
Integritas dan nilai etika manajemen
Struktur organisasi
Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit jika ada
Filosofi manajemendan siklus operasionalnya
Prosedur untuk mendelegasikn tanggung jawab dan otoritas
Metode manajemen untuk menilai kerja
Pengaruh eksternal seperti pemeriksaan oleh badan peerintah
Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya
SAS 78 mensyaratkan agar auditor mendapatka pengetahuan yang memadai untuk menilai sikap dan kesadaran manajemen perusahaan, dewan direksi, dan pemilik mengenai pengendalian internal. Dibawah ini adalah contoh mengenai berbagai teknikyang dapat digunakan untuk mendapt pemahaman mengenai lingkungan pengendalian :
1. Para auditor harus menilai integritas manajemen perusahaan dan dapat menggunakan badan penyelidik untuk melaporkan mengenai berbagai latar belakangnya.
2. Para auditor harus menyadari berbagai kondisi yang akan memungkinkan pihak manajemen perusahaan melakukan penipuan
3. Para auditor harus memahami bisnis klien dan industrinya, serta harus menyadari berbagai kondisi luar biasa dalam industri tersebut yang mempengaruhi audit
4. Dewan komisaris harus menggunakan minimal ketentuan dalam Undang-undang Sarbanes-Oxley.
2. Penilaian Resiko 
Perusaahn menggunakan penilaian resiko untuk mengidentifikasi, menganalisis dab mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko muncul atau berubah berdasarkan berbagai kondisi seperti :
Personel atau karyawan baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau tidak memadai atas pengendalian internal
Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang yang memengaruhi pemrosesan data.
Pertumbuhan yang signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal yang ada.
Implementasi teknologi baru ke dalam proses produksi atau sistem informasi yang berdampak pada pemrosesan transaksi.
Pengenalan lini produk atau aktivitas baru hingga pihak manajemenya hanya sedikit memiliki pengalaman tentangnya
Restrusturisasi organisasional yang menghasikan pengurangan atau relokasi personel sedemikian rupa hingga operasi bisnis dan pemrosesan transaksi terpengaruh.
Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional
Adopsi suatu prinsip akuntansi baru yang berdampak pada pembuatan laporan keuangan 
SAS 78 mensyaratkan agar para auditor memiliki pengetahuan yang cukup atas prosedur penilaian perusahaan untuk memahami bagaimana pihak manajemen mngidentifikasikan, membuat prioritas serta mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. 

3.Informasi dan Komunikasi
Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubunganya dengan operasional perusahaan serta membuat laporan keuangan yang andal. SAS 78 mensyaratkab agar para auditor mendapatkan pengetahuan yang cukup mengenai sistem informasi perusahaan untuk memahami :
Berbagai jenis transaksi yang penying bagi laporan keuangan dan bagaimana transaksi tersebut dilakukan
Catatan akntansi dan akun yang digunakan dalam pemrosesan berbagai tranaksi yang penting
Tahapan pemrosesan transaksi yang dilibatkan dalam melakukan transaksi hingga masukannya dalam laporan keuangan
Proses laporan keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, pengungkapan serta perkiraan akuntansi

4. Pengawasan 
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.hal ini diwujudkan melalui bebarapa prosedur terpisah aau melalui aktivitas berjalan.para auditor perusahaan dapat mengawasi aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Pengawasan yang dilakukan pada aktiva yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul komputer yaang terpisah kedalam sistem informasi yang mnangkap berbagai data penting atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional rutin. Jadi modul melekat memungkinkan pihak manajemen dan auditor untuk mempertahankan inspeksi konstan atas fungsi pengendalian.. Teknik lain untuk mewujudkan pengawasan pada aktivitas yang berjalan adalah penggunaan laporan manajemen yang lengkap. Laporan yang tepat waktu memungkinkan para manajer diberbaga area fungsional sperti penjualan, pembelian, produksi, dan pengeluaran kas untuk mengawasi dan mengendalikan operasi areanya.dengan meringkas berbagai aktivitas, menekan pada tren, serta mengidentifikasi pengecualian dari kinerja normal, laporan manajemen yang didesain dengan baik memberi bukti atas berbagai fungsi setidaknya pengendalian internal. 

5. Aktivitas Pengendalian 
Adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokan menjadi dua kategori yang berbeda yaitu :
A. Pengendalian Komputer
Pengendalian ini berkaitan dengan lingkungan TI dan audit Ti yang terbagi dalam dua kelompok umum yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. 
B. Pengendalian Fisik 
Adalah suatu pengendalian yang dilakukan secara manual seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaharuan akun. Pengendalian fisik dapat dibagi menjadi otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, pencatatan akuntansi, pengendalian akses dan verifikasi independen

Pengendalian Umum (General Control)
Pengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa prosedur yang di program (software) telah berjalan secara efektif dan seluruh aktifitas bisnis. Pengendalian ini meliputi :
1. Pengendalian atas Implementasi Sistem
Pengendalian terhadap implementasi merupakan pemeriksaan terhadap proses pengembangan di berbagai bagian untuk meyakinkan bahwa proses benar-benar terkendali dan dikelola dengan baik. Pemeriksaan terhadap pengembangan sistem harus ditujukan untuk menyajikan suatu review formal terhadap seluruh tahap pengembangan sistem informasi manajemen di semua bagian sehingga manajemen memiliki informasi untuk menyetujui atau menolak implementasi sistem informasi yang tengah disusun.
2. Pengendalian atas Perangkat Lunak (Software)
Pengendalian penting dilakukan bagi setiap kategori software yang digunakan dalam sistem informasi manajemen berbasis komputer. Pengendalian software sistem informasi dan melindunginya dari akses yang dilakukan oleh pihak yang berwenang. Pengendalian keamanan program dirancang untuk melindungi program dari perubahan yang tidak semestinya yang dilakukan oleh orang yang tidak berhak sebelum program tersebut dioperasikan.
3. Pengendalian atas Perangkat Keras (Hardware)
Pengendalian perangkat keras dikendalikan untuk menjamin bahwa hardware yang digunakan secara fisik benar-benar aman sehingga dapat diakses hanya oleh orang-orang yang berwenang. Bagi organisasi yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer dalam seluruh aktifitasnya harus memiliki pengamanan yang ekstra bagi peralatan komputernya.
4. Pengendalian Komputer
Pengendalian operasi komputer merupakan pekerjaan bagian komputer untuk meyakinkan bahwa sistem informasin telah dijalankan dengan benar dan konsisten dalam menyimpan dan memproses data. Pengendalian ini meliputi pengawasan terhadap seluruh pemrosesan, pengoperasian hardware / software, pembuatan backup dan prosedur perbaikan yang diterapkan. 
5. Pengendalian Keamanan Data dan Jaringan
Pengendalian keamanan data diyakinkan untuk meyakinkan bahwa file-file data baik pada disket maupun pada pita tidak ditujukan untuk akses bagi yang tidak berwenang, perubahan dan perusakan. Pengendalian sangat mudah dilakukan pada file yang disimpan secara batch. Pengendalian yang sulit dilakukan yaitu untuk sistem online atau real-time, karena sistem tersebut dapat diakses melalui terminal dimana saja pada saat sistem ini dioperasikan.
6. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif merupakan pembuatan standar formal, ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin untuk menjamin bahwa pengendalian organisasi telah dilaksanakan dan diterapkan secara tepat
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian bagi setiap aplikasi harus melibatkan semua rangkaian proses, baik secara manual maupun komputer, mulai dari langkah awal persiapan transaksi, pelaksanaan transaksi hingga dihasilkan output dari transaksi yang dilaksanakan.
Pengendalian aplikasi dititik beratkan pada tujuan sebagai berikut :
1. Kelengkapan input dan pemutakhiran data.
2. Ketetapan input dan pemutakhiran data.
3. Keabsahan atau Validitas.
4. Pemeliharaan.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian input atau masukkan
Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan untuk menguji dengan ketetapan dan kelengkapannya ketika data tersebut dimasukkan kedalam sistem ada beberapa pengendalian input yaitu : 1) Otorisasi input, harus diotorisasi pencatatan dan monitoring yang tepat terhadap sumber dokumen pada saat dimasukkan pada sistem komputer. 2) Konversi data, proses untuk mengubah data dari suatu bentuk ke bentuk lain pada transaksi komputer. 3) Pemeriksaan atau editing, kegiatan rutin dapat dilaksanakan untuk memeriksa input data dan memperbaikinya sebelum diproses. 4) Penanganan masalah, kelebihan dari sistem online bagi pemeriksaan yaitu dapat dilakukan segera. Jika terjadi kesalahan yang tidak disengaja, kesalahan tersebut dapat diketahui dan diperbaiki oleh operator yang lainnya.
2. Pengendalian pemrosesan
Pengendalian pemrosesan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat pada saat dimutakhiran. Pengendalian atas pelaksanaan pemrosesan yang utama adalah dengan menjalankan pengendalian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemeriksaan pemograman.
3. Pengendalian output
Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pemrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap dan didistribusikan dengan baik. Umumnya pengendalian output terdiri dari :
a. Menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh in-out dan pemrosesan yang dilakukan.
b. Pengujian atau review terhadap pelaksanaan proses komputerisasi perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh aktifitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan pemrosesan.
c. Pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meyakinkan bahwa jumlah, format dan rincinya benar dan sesuai dengan inputnya.
d. Laporan output, pengujian dan dokumen penting lainnya telah didokumentasikan dan diotorisasi sesuai prosedur.




Sumber :  Hall, A.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta:Salemba Empat.
               http://www.acfe.com diakses tanggal 30 November 2015
               http://www.COSO.org diakses tanggal 30 November 2015
               http://digilib.unpas.ac.id diaksestanggal 30 November 2015

Senin, 23 November 2015

  SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN MANAJEMEN


Ø Sistem Buku Besar Umum
 Sistem buku besar umum (General Ledger System--GLS) adalah sebagai suatu pusat yang menjadi inti dari sistem sistem lainya dalam perusahaan melalui arus informasi . Figur yang terdapat diatas tersebut mencirikan sistem buku besar umum. Siklus teransaksi memproses peristiwa individual yang tercatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi tersebut mengalir ke GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS. Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS berasal dari subsistem siklus transaksi.

Voucer Jurnal
Dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang hampir sama yang mengidentifikasikan jumlah keuangan dan akun buku besar yang dipengaruhi. Voucer jurnal memberikan suatu pengendalian terhadap jurnal buku besar yang tidak diotorisasi karena voucer jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab.

Basis Data GLS 
Ini terdiri dari file transaksi, file master, file referensi, dan file arsip.contoh file-file dalam suatu perusahaan :

1.  File master buku besar umum 
Merupakan file utama yang bebasis kode bagan akun perusahaan. FRS membutuhkan data dari file master buku besar umum untukmenghasilkan laporan keuangan perusahaan
2. File sejarah buku besar umum
Merupakan file yang digunakan mewakili laporan keuangan komparatif barbasis historis.
3. File voucer jurnal
Informasi dalam file voucer jurnal tersebut dapat membantu manajemen dalam memperihungkan penggunaan sumber daya. 
4. File pusat pertanggung jawaban. 
Berisi data pendapatan, pengeluaran, dan penggunaan sumber daya lainya yang ber,manfaat untuk membantu persiapan pelaporan pertanggungjawaban manajemen.
5. File master anggaran 
Berisi jumlah anggeran yang digunakn untuk dialokasikan untuk pusat pusat pertanggung jawaban.

Prosedur GLS 
Voucer jurnal mengalir dari sistem prmrosesan transaksi dan sumber daya lainya ke departemen buku besar umum. Jika dilakukan secara rutin hal tersebut merupakan rangkuman transaksi dari akun akun buku besar pembantu dan jurnal jurnal khusus yang berada di siklus transaksi. Transaksi yang jarang terjadi di sistem aktiva tetap, bersama dengan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik dari sistem pelaporan keuangan juga memasuki GLS dengan cara ini.


Ø Sistem Pelaporan Keuangan

Sistem pelaporan keuangan merupakan salah satu komponen yang penting bagi perusahaan dalam memberikan informasi kepada pihak lain seperti pemegang saham, kreditor dan pejabat pemerintah tetapi pada umumnya bertujuan untuk menarik perhatian investor dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi pelaporan keuangan harus disajikan oleh semua perusahaan dengan cara cara yang diterima secara umum dan dapat dipahami pengguna eksternal.

Pengguna Yang Cangih Dengan Kebutuhan Informasi Yang Homogen
Laporan keuangan yang disajikan beranggapan bahwa penerima atau pembaca dari laporan keuangan merupakan pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yyang cenderung homogen sehingga laporan keuangan diasumsikan sudah memahami berbagai prinsip akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat.

Proses Akuntansi Keuangan
Proses akuntansi keuangan dimulai dari siklus transaksi.ada beberapa proses atau tahapan akuntansi keuangan :

1. Mencatat transaksi
2. Mencatat di jurnal khusus 
3. Membukukan ke buku besar pembantu
4. Membukukan ke buku besar umum
5. Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan
6. Membuat jurnal penyesuaian
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnl penyesuaian
8. Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan 
9. Menyiapkan laporan keuangan
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup
11. Menyiapkan neraca percobaan pasca penutupan

Proses akuntansi keuangan terdiri dari 3 bagian atau tahapan yaitu :
Tahap I---Prosedur harian. Subsistem TPS mencatat transaksi harian di dokumen sumber kemudian mencatatnya ke jurnal khusus, membukukan transaksi individual ke buku besar pembantu dan menyiapkan voucer jurnal.
Tahap II---Prosedur akhir periode. Voucer dimasukan ke buku besar umum secara berkala.
Tahap III---prosedur pelaporan keuangan. Analisi akun-akun buku besar umum dan langkah-langkah yang mengarah ke pembuatan laporan keuangan.

Mengendalikan General ledger (GL) / (FRS)
Pengendalian yang dilakukan GL/FRS berkaitan dengan akuasi dan akurabilitas informasi akuntansi. Jika tidak dikendalikan maka dapaat terjadi kesalahan penyajian atau penyimpangan yang merugikan para pengguna dengan konsekuensi tuntutan hukum, kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang.

Verivikasi independen
GL/FRS menghasilkan dua laporan yang menjadi keakuratan proses ini. Laporan-laporan ini adalah daftar voucer jurnal dan laporan perubahan buku besar umum. Daftar voucer jurnal menyediakan perincian yang relevan tentang setiap voucer jurnal yang diterima oleh GL/FRS sebagai input. Laporan ini menyeimbangkan debit dan kredit transaksi dan untuk tujuan analisis, mengklasifikasikanya menurut batch,tanggal dan jenis transaksinya. 
GL / FRS Berbasis Komputer

1. GL / FRS warisan yang menggunakan pemrosesan batch dan file datar
Kekuatan : kekuatan terletak pada pengendalianya. Pembaharuan GL merupakan proses batch di akhir hari kerja, seluruh GL diproduksi kembali setiap hari. Jika ada kesalahan pemrosesan yang secara material mempengaruhi buku besar umum, saldo hari sebelumnya sebagai cadangan.
Kelemahan : kelemahannya adalah tidak efisien dan rekonsiliasi yang tidak sering dilakukan. Pendekatan file yang berurutan merupakan penggunaan teknologi secara konservatif yang menggunakan komputer terutama sebagai alat akuntansi. Sistem ini tidak berguna dalam meningkatkan efisiensi kegiatan operasional atau memfasilitasi pengurangan tenaga kerja. Pembaharuan yang tidak sering dilakukan membatasi pihak manajemen pada pemeriksaan akhir periode untuk keseluruhan operasi.

2.  Rekayasa Ulang GL / FRS Menggunakan File Akses Langsung
Kekuatan : penggunaan file akses langsung memberikan manfaat tambahan bagi pelaporan manajemen
Kelemahan : sistem ini tidak menciptakan kembali seluruh buku besar setiap kali diperbarui, pembaruan dan rekonsiliasi buku besar umum sekarang muncul sebagai satu langkah dalam siklus transaksi.


Ø Sistem Pelaporan Manajeman

Sistem pelaporan manajemen (MRS) dapat digunkan untuk mengarahkan pehatian manajemen ke masalah-msalah dengan tepat waktu juga guna mempromosikan efektifitas manajemen sehingga mendukung tujuan bisnis organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi MRS ( kebutuhan informasi manajemen dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk) :
1. Proses pengambilan keputusan
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan :
A. Mengidentifikasi masalah 
Seseorang manajer harus dapat mengidentifikasi suatu masalah melaui  analisis sebelum ia dapat menentukan pemecahanya. Usaha perbaikan yang terburu-buru hanya dapat menutupi gejala, sehingga dapat  merusak kesehatan jangka panjang perusahaan.
B. Mengevaluasi solusi alternatif
Dalam mengambil keputusan, manajer harus dapat mengidentifikasikan  dan mempertimbangkan semua pilihan yang layak. Pilihan yang diidentifikasikan pada saat ini menetapkan batasan-batasanpada kualitas  keputusan akhir. Biasanya lebih baik menyangkal kebaikan pilihan  daripada sekedar mengasumsikan bahwa tidak ada sama sekali, namun akhirnya kesempatan tersebut hilang. Dalam mengevaluasi solusi-solusi alternatif, pengambilan keputusan harus mengidentifikasikan semua kriteria keputusan yang relevan.
C. Implementasi solusi terbaik 
Tahap-tahap dari implementasi :
1. Mengatur pembiayaan proyek
2. Mengasosiasikan kontrak dengan para pemasok dan kontraktor
3. Mendapatkan lisensi, izin pembangunan, dan otorisasi wilayah
4. Mengorganisasikan program program platihan kembali untu para              pegawai yang dihadapkan dengan praktik, prosedur, dan peralatan baru.
5. Merencanakan dari perubahan dari sistem lama ke sistem baru.
D. Melakukan peninjauan pasca implementasi
Tujuan dilakukanya hal tersebut adalah untuk mengetahui apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tetap. MRS berperan penting dalam tahap pemeriksaan pasca implementasi dengan mencatat kinerja data, melakukan analisis, dan melaporkan kesuksesan proyek. Peninjauan pascaimplementasi memberikan wawasan yang berharga pada keseluruhan identifikasi masalah, kecukupan dan kelengkapan kriteria keputusan, skema pembobotan yang digunakan, ketepatan proses penilaian, dan efektivitas rencana implementasi.

2. Prinsip - Prinsip Manajemen 
Formalisasi pekerjaan
Tanggung jawab dan wewenang
Jangkauan pengendalian
Manajemen dengan pengecualian
3. Tingkat manajemen dan jenis keputusan
Jenis-jenis keputusan :
Keputusan perencanaan strategis
Keputusan perencanaan taktis
Keputusan pengendalian manajemen
Keputusan pengendalian operasional
4. Struktur masalah
Struktur masalah memiliki 3 elemen yaitu data (nilai), prosedur (urutan), dan tujuan (hasil).
5. Jenis laporan manajemen
6. Akuntansi pertanggungjawaban
Prinsip yang mendasar dari sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah baahwa tanggung jawab para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan.
7. Pertimbangan perilaku
Keserasian tujuan
MRS yang dirancang dengan buruk dapatmenimbulkan tindakan-tindakan yang disfungsional yang bertentangan dengan tujuan perusahaan.
Informasi yang berlebihan
Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk petunjuk informal dalam membuat keputusan
Ukuran kinerja yang tidak tepat
Pengukuran kinerja yang efektif mempertimbangkan semua aspek yang relevan dengan tanggung jawab seorang manajer. Pihak manajemen juga hrus mengukur tren variabel utama seperti penjualan, harga pokok penjualan, biaya operasional, dan tingkat aktiva. Penggunaan kriteria tunggal dapat memasukan tujuan personal manajer yang bertentangan dengan tujuan perusahaan dan menghasilkan perilaku disfungsional.


Daftar Pustaka :  Hall, a.james.2009.Sistem informasi Akuntansi.Jakarta.Salemba