TUGAS SIA KE 4
Fraud Tree merupakan skema yang menggambarkan mengenai skema penyimpangan atau kecuranagan yang terjadi dalam suatu managemen atau perusahaan yang diklasifikasikan dari AFCE ( The Association of Certified Fraud Examiners ). Klasifikasinya yaitu :
A. Laporan Tipuan
Laporan dihubungkan dengan penipuan oeh pihak manajemen. Jika semua orang melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan langsung serta tidak langsung bagi pelakunya. Dengan kata lain, laporan tersebut tidak hanya merupakan alat untuk menyamarkan atau menutupi tindak penipuan.
Jenis Skema
|
Presentase Penipuan
|
Kerugian
|
Laporan Tipuan
|
5
|
$ 4,250.000
|
Korupsi
|
13
|
530.000
|
Penyalahgunaan Aktiva
|
85
|
60.000
|
Tabel diatas menunjukan bahwa laporan tipuan memiliki prosentase yang kecil yaitu hanya 5 persentetapi kerugian yang ditimbulkan dari jenis skema penipuan ini jauh lebih tinggi kerugianya.
Berbagai dasar masalah berikut ini adalah akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya laporan tipuan :
1. Kurangnya Independensi Auditor
KAP pada dasarnya mengaudit pekerjaanya sendiri, resikonya adalah sebagai auditor KAP tersebt tidak akan mengarahkan perhatian pihak manajemen pada berbagai masalah yang terdeteksi yang dapat mempengaruhi secara negatif biaya konsultasi KAP tersebut.
2. Kurangnya Independensi Direktur
Dewan komisaris yang lebih sehat adalah yang mayoritas komisarisnya merupakan orang luar yang independen dengan integritas dan kualifikasi untuk memahami perusahaan serta merencanakan secara objektif arahnya.
3. Skema Kompensasi Eksekutif yang Meragukan
Survei oleh Thomson Financial mengungkapkan keyakinan besar bahwa para eksejutif telah menyalahgunakan kompensasi berbasis saham. Konsensusnya adalah harus ditawarkan opsi saham yang lebih sedikit daripada yang dilakukan saat ini. Penggunaan opsi saham jangka pendek yang berlebihan untuk memberikan kompensasi kepada para direktur dan eksekutif dapat menyebabkan pemikiran jangka pendek serta berbagai strategi yang ditunjukan untuk menaikan harga saham, dengan membahayakan kesehatan perusahaan dalam jangka panjang.
4. Praktik Akuntansi yang Tidak Tepat
Penggunaan praktik akuntansi yag tidak tepat adalah karakteristik umum dalam berbagai skema laporan keuangan
B. Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan dalam bentuk kolusi kepada pihak luar. Ada 4 jenis korupsi menurut penelitian ACFE :
1. Penyuapan
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya. Para pejabat bukan hanya bekerja di badan pemerintahan tetapi juga dapat diperusahaan swasta.
2. Hadiah Ilegal
Hadiah ilegal berkaitan dengan permintaan, penawaran, penerimaan atau pemberian sesuatu yang bernilai bisa dalam bentu suatu barang karena tindakan resmi yang dilakukan.
3. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan terjadi ketika seseorang karyawan melaksanakan kewajibanya tetapi mengatasnamakan pihak ketiga atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan. Jika konflik karnyawan tersebet dapat terjadi tanpa diketahui oleh perusahaan maka hal tersebut dapat menimbulkan kerugian keuangan pada perusahaan dan dapat dikatakan telah terjadi penipuan.
4. Pemerasan secara Ekonomi
Pemerasan secara ekonomi berkaitan dengan tindakan yang bersifat ancaman, penggunaan tekanan (termasuk sanksi ekonomi) yang oleh dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai.
C. Penyalahgunaan Aktiva
Berbagai aktiva dapat disalahgunakan secara langsung maupun tidak langsung demi keuntungan bagi pihak yang melakukan penipuan. Transaksi yang melibatkan kas, rekening giro, persediaan, pasokan, perlengkapan dan informasi adalah aktiva yang memiliki kemungkinan besar atau resiko yang besar untuk dilakukan penyalahgunaan. Contoh berbagai skema penipuan yang menyalahgunakan aktiva :
1. Pembebanan ke akun beban
Jika terjadi penyalahgunaan aktiva maka akan terjadi ketidakseimbangan antara aktiva dan ekuitas ( persamaan akuntansi dasar ) jika pelaku ingin kejahatanya tidak diketahui maka harus membuat aktiva dan ekuitas tersebut menjadi seimbang. Cara yang paling umum dilakukan untuk menutupi ketidakseimbangan tersebut adalah dengan membebankan aktiva ke akun beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama.
2. Gali Lubang Tutup Lubang (lapping)
Lapping melibatkan penggunaan cek para pelanggan yang diterima untuk pembayaran tagiahan mereka untuk menutupi uang yang sebelumnya dicuri oleh karyawan. Karyawan yang melakukan penipuan ini biasanya beralasan bahwa mereka meminjam uang tersebut dan berencana akan membayarnya di masa mendatang. Perusahaan dapat menghentikan gali lubang tutup lubag dengan secara rutin merotasi karyawan ke berbagai pekerjaan yang berbeda dan memaksa mereka untuk menjadwalkan cuti.
3. Penipuan Transaksi
Berkaitan dengan penghapusan, pengubahan atau tambahantransaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva ke pelaku penipuan. Teknik ini digunakan untuk mengirimkan persediaan kepada pelaku sebagai akibat dari transaksi penjualan tipuan atau pembayaran kembali kas untuk kewajiban palsu. Penipuan dapat sangat berhasil jika dilakukan dalam perusahaan yang mendistribusikan cek gaji karyawan melalui supervisor. Supervisor akan memalsukan tanda tangan karyawan tersebut dan kemudian menguangkan cek gajinya.
4. Skema Penipuan Komputer
Komputer pada saat ini memiliki peranan yang penting bagi perusahaan karna hal itu komptuter harus mendapat perhatian khusus dari auditor karna mungkin akan terjadi penipuan yangberkaitan dengan penyalahgunaan aktiva melalui berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan penipuan komputeryang banyak ragamnya.
Penipuan komputer meliputi :
1. Pencuriaan, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record atau file yang dapat dibaca oleh komputer.
2. Pencuriaan, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika piranti lunak komputer
3. Pencuriaan atau penggunaan secara tidak sah informasi yang dapat dibaca oleh komputer
4. Pencurian, korupsi, penyalinan secara ilegal atau penghancuran yang disengaja atas piranti lunak komputer
5. Pencurian, penggelapan atau penyalahgunaan piranti keras komputer
Tiap tahap dalam model pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen basis data, dan pembuatan informasi adalah potensi area yang beresiko terjadinya berbagai jeis penipuan komputer.
Dibawah ini saya akan menyajikan penjelasan mengenai COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commision ) yang dibuat oleh swasta untuk menghindari tindak pidana korupsi yang sering terjadi di Amerika. COSO 2013 berisi :
1. Lingkungan Pengendalian
Adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Elemen-elemen penting dari lingkungan pengendalian :
l Integritas dan nilai etika manajemen
l Struktur organisasi
l Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit jika ada
l Filosofi manajemendan siklus operasionalnya
l Prosedur untuk mendelegasikn tanggung jawab dan otoritas
l Metode manajemen untuk menilai kerja
l Pengaruh eksternal seperti pemeriksaan oleh badan peerintah
l Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya
SAS 78 mensyaratkan agar auditor mendapatka pengetahuan yang memadai untuk menilai sikap dan kesadaran manajemen perusahaan, dewan direksi, dan pemilik mengenai pengendalian internal. Dibawah ini adalah contoh mengenai berbagai teknikyang dapat digunakan untuk mendapt pemahaman mengenai lingkungan pengendalian :
1. Para auditor harus menilai integritas manajemen perusahaan dan dapat menggunakan badan penyelidik untuk melaporkan mengenai berbagai latar belakangnya.
2. Para auditor harus menyadari berbagai kondisi yang akan memungkinkan pihak manajemen perusahaan melakukan penipuan
3. Para auditor harus memahami bisnis klien dan industrinya, serta harus menyadari berbagai kondisi luar biasa dalam industri tersebut yang mempengaruhi audit
4. Dewan komisaris harus menggunakan minimal ketentuan dalam Undang-undang Sarbanes-Oxley.
2. Penilaian Resiko
Perusaahn menggunakan penilaian resiko untuk mengidentifikasi, menganalisis dab mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko muncul atau berubah berdasarkan berbagai kondisi seperti :
l Personel atau karyawan baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau tidak memadai atas pengendalian internal
l Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang yang memengaruhi pemrosesan data.
l Pertumbuhan yang signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal yang ada.
l Implementasi teknologi baru ke dalam proses produksi atau sistem informasi yang berdampak pada pemrosesan transaksi.
l Pengenalan lini produk atau aktivitas baru hingga pihak manajemenya hanya sedikit memiliki pengalaman tentangnya
l Restrusturisasi organisasional yang menghasikan pengurangan atau relokasi personel sedemikian rupa hingga operasi bisnis dan pemrosesan transaksi terpengaruh.
l Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional
l Adopsi suatu prinsip akuntansi baru yang berdampak pada pembuatan laporan keuangan
SAS 78 mensyaratkan agar para auditor memiliki pengetahuan yang cukup atas prosedur penilaian perusahaan untuk memahami bagaimana pihak manajemen mngidentifikasikan, membuat prioritas serta mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.
3.Informasi dan Komunikasi
Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubunganya dengan operasional perusahaan serta membuat laporan keuangan yang andal. SAS 78 mensyaratkab agar para auditor mendapatkan pengetahuan yang cukup mengenai sistem informasi perusahaan untuk memahami :
l Berbagai jenis transaksi yang penying bagi laporan keuangan dan bagaimana transaksi tersebut dilakukan
l Catatan akntansi dan akun yang digunakan dalam pemrosesan berbagai tranaksi yang penting
l Tahapan pemrosesan transaksi yang dilibatkan dalam melakukan transaksi hingga masukannya dalam laporan keuangan
l Proses laporan keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, pengungkapan serta perkiraan akuntansi
4. Pengawasan
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.hal ini diwujudkan melalui bebarapa prosedur terpisah aau melalui aktivitas berjalan.para auditor perusahaan dapat mengawasi aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Pengawasan yang dilakukan pada aktiva yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul komputer yaang terpisah kedalam sistem informasi yang mnangkap berbagai data penting atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional rutin. Jadi modul melekat memungkinkan pihak manajemen dan auditor untuk mempertahankan inspeksi konstan atas fungsi pengendalian.. Teknik lain untuk mewujudkan pengawasan pada aktivitas yang berjalan adalah penggunaan laporan manajemen yang lengkap. Laporan yang tepat waktu memungkinkan para manajer diberbaga area fungsional sperti penjualan, pembelian, produksi, dan pengeluaran kas untuk mengawasi dan mengendalikan operasi areanya.dengan meringkas berbagai aktivitas, menekan pada tren, serta mengidentifikasi pengecualian dari kinerja normal, laporan manajemen yang didesain dengan baik memberi bukti atas berbagai fungsi setidaknya pengendalian internal.
5. Aktivitas Pengendalian
Adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokan menjadi dua kategori yang berbeda yaitu :
A. Pengendalian Komputer
Pengendalian ini berkaitan dengan lingkungan TI dan audit Ti yang terbagi dalam dua kelompok umum yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
B. Pengendalian Fisik
Adalah suatu pengendalian yang dilakukan secara manual seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaharuan akun. Pengendalian fisik dapat dibagi menjadi otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, pencatatan akuntansi, pengendalian akses dan verifikasi independen
l Pengendalian Umum (General Control)
Pengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa prosedur yang di program (software) telah berjalan secara efektif dan seluruh aktifitas bisnis. Pengendalian ini meliputi :
1. Pengendalian atas Implementasi Sistem
Pengendalian terhadap implementasi merupakan pemeriksaan terhadap proses pengembangan di berbagai bagian untuk meyakinkan bahwa proses benar-benar terkendali dan dikelola dengan baik. Pemeriksaan terhadap pengembangan sistem harus ditujukan untuk menyajikan suatu review formal terhadap seluruh tahap pengembangan sistem informasi manajemen di semua bagian sehingga manajemen memiliki informasi untuk menyetujui atau menolak implementasi sistem informasi yang tengah disusun.
2. Pengendalian atas Perangkat Lunak (Software)
Pengendalian penting dilakukan bagi setiap kategori software yang digunakan dalam sistem informasi manajemen berbasis komputer. Pengendalian software sistem informasi dan melindunginya dari akses yang dilakukan oleh pihak yang berwenang. Pengendalian keamanan program dirancang untuk melindungi program dari perubahan yang tidak semestinya yang dilakukan oleh orang yang tidak berhak sebelum program tersebut dioperasikan.
3. Pengendalian atas Perangkat Keras (Hardware)
Pengendalian perangkat keras dikendalikan untuk menjamin bahwa hardware yang digunakan secara fisik benar-benar aman sehingga dapat diakses hanya oleh orang-orang yang berwenang. Bagi organisasi yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer dalam seluruh aktifitasnya harus memiliki pengamanan yang ekstra bagi peralatan komputernya.
4. Pengendalian Komputer
Pengendalian operasi komputer merupakan pekerjaan bagian komputer untuk meyakinkan bahwa sistem informasin telah dijalankan dengan benar dan konsisten dalam menyimpan dan memproses data. Pengendalian ini meliputi pengawasan terhadap seluruh pemrosesan, pengoperasian hardware / software, pembuatan backup dan prosedur perbaikan yang diterapkan.
5. Pengendalian Keamanan Data dan Jaringan
Pengendalian keamanan data diyakinkan untuk meyakinkan bahwa file-file data baik pada disket maupun pada pita tidak ditujukan untuk akses bagi yang tidak berwenang, perubahan dan perusakan. Pengendalian sangat mudah dilakukan pada file yang disimpan secara batch. Pengendalian yang sulit dilakukan yaitu untuk sistem online atau real-time, karena sistem tersebut dapat diakses melalui terminal dimana saja pada saat sistem ini dioperasikan.
6. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif merupakan pembuatan standar formal, ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin untuk menjamin bahwa pengendalian organisasi telah dilaksanakan dan diterapkan secara tepat
l Pengendalian Aplikasi
Pengendalian bagi setiap aplikasi harus melibatkan semua rangkaian proses, baik secara manual maupun komputer, mulai dari langkah awal persiapan transaksi, pelaksanaan transaksi hingga dihasilkan output dari transaksi yang dilaksanakan.
Pengendalian aplikasi dititik beratkan pada tujuan sebagai berikut :
1. Kelengkapan input dan pemutakhiran data.
2. Ketetapan input dan pemutakhiran data.
3. Keabsahan atau Validitas.
4. Pemeliharaan.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian input atau masukkan
Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan untuk menguji dengan ketetapan dan kelengkapannya ketika data tersebut dimasukkan kedalam sistem ada beberapa pengendalian input yaitu : 1) Otorisasi input, harus diotorisasi pencatatan dan monitoring yang tepat terhadap sumber dokumen pada saat dimasukkan pada sistem komputer. 2) Konversi data, proses untuk mengubah data dari suatu bentuk ke bentuk lain pada transaksi komputer. 3) Pemeriksaan atau editing, kegiatan rutin dapat dilaksanakan untuk memeriksa input data dan memperbaikinya sebelum diproses. 4) Penanganan masalah, kelebihan dari sistem online bagi pemeriksaan yaitu dapat dilakukan segera. Jika terjadi kesalahan yang tidak disengaja, kesalahan tersebut dapat diketahui dan diperbaiki oleh operator yang lainnya.
2. Pengendalian pemrosesan
Pengendalian pemrosesan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat pada saat dimutakhiran. Pengendalian atas pelaksanaan pemrosesan yang utama adalah dengan menjalankan pengendalian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemeriksaan pemograman.
3. Pengendalian output
Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil pemrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap dan didistribusikan dengan baik. Umumnya pengendalian output terdiri dari :
a. Menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh in-out dan pemrosesan yang dilakukan.
b. Pengujian atau review terhadap pelaksanaan proses komputerisasi perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh aktifitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan pemrosesan.
c. Pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meyakinkan bahwa jumlah, format dan rincinya benar dan sesuai dengan inputnya.
d. Laporan output, pengujian dan dokumen penting lainnya telah didokumentasikan dan diotorisasi sesuai prosedur.
Sumber : Hall, A.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta:Salemba Empat.
http://www.acfe.com diakses tanggal 30 November 2015
http://www.COSO.org diakses tanggal 30 November 2015
http://digilib.unpas.ac.id diaksestanggal 30 November 2015